Ingatlah ketika Tuhanmu
berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang
khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak
menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa
yang tidak kamu ketahui".[Al-Baqarah 2:30]
Sejarah
Allah menjadikan seorang Khalifah itu ialah Khalifah Allah, Nabi Adam yang
membawa Risalah Allah dan mentadbir anak-cucunya yang gemar membuat kerusakan
dan menumpahkan darah. Ramai yang salah faham dengan mengatakan khalifah yang
dimaksudkan adalah manusia. Walau bagaimanapun hampir semua Ahli Tafsir
menyatakan Khalifah di dalam ayat di atas adalah Khalifah Allah di bumiNya. Iaitu
Rasul, Nabi, Raja, Wali, Washiy atau Imam yang dilantik oleh Allah sendiri atau
melalui khabar, wasiat atau lantikan yang disampaikan melalui khalifah-khalifah
sebelumnya. Manusia dan Jin (selain Khalifah Allah) penghuni bumi diuji oleh
Allah.
﴿ وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا
لِيَعْبُدُونِ﴾
Dan aku tidak menciptakan
jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. [Al-Zhariyaat
51:56]
Umat
manusia ini berkembang biak. Tidak terputus bagi mereka seorang yang dilantik dan
diutus oleh Allah, seorang Khalifah yang memberi peringatan dan khabar gembira
(Neraka dan Syurga).
﴿كَانَ النَّاسُ أُمَّةً
وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللَّـهُ النَّبِيِّينَ مُبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ وَأَنزَلَ
مَعَهُمُ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيمَا اخْتَلَفُوا
فِيهِ ۚ وَمَا اخْتَلَفَ فِيهِ إِلَّا الَّذِينَ أُوتُوهُ
مِن بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ ۖ فَهَدَى
اللَّـهُ الَّذِينَ آمَنُوا لِمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ مِنَ الْحَقِّ
بِإِذْنِهِ ۗ وَاللَّـهُ يَهْدِي مَن يَشَاءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ
مُّسْتَقِيمٍ﴾
Manusia itu adalah umat
yang satu, maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah
menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara
manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang
Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu
setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki
antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman
kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan
kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya
kepada jalan yang lurus. [Al-Baqarah 2:213]
Untuk
memudahkan kefahaman yang amat asas ini marilah kita memperincinya:
1.
فَبَعَثَ اللَّـهُ -
ALLAH AWJ Tuhan seluruh alam, mengutus
2.
النَّبِيِّينَ -
Khalifah Allah (pengganti Allah), Rasul
Allah dan Nabi Allah
3.
لِيَحْكُمَ –
Menghukum,
Risalah Allah, Agama Allah, Kitab Allah, Al-Haq (Kebenaran), Aqidah dan
Syari’ah
4.
النَّاسِ - Manusia itu adalah umat yang satu mesti
menerima ketiga-tiga perkara di atas
5.
اخْتَلَفُوا –
berselisih,
tetapi mereka berselisih
6.
بَغْيًا –
kerana
dengki
7.
يَهْدِي – yang diberi petunjuk ke Jalan Yang Lurus
Kesatuan
manusia mentauhidkan Allah dengan Agama (Risalah) yang termaktub dalam Kitab
Allah yang merupakan Ilmu dan Hikmah yang dibawa oleh Khalifah Allah para Nabi
dan Rasul-rasul untuk memberi pimpinan (hidayah) kepada manusia.
Manusia
sentiasa menerima nikmat dan ujian dari Allah dan manusia harus taat dan
menjauhi maksiat. Kerapkali manusia
1. Menyeleweng
dalam mentauhidkan Allah
2. Menidakkan,
menolak dan dengki, malah memerangi Khalifah Allah
3. Menolak,
menyeleweng atau menggubal sendiri Agama Allah, Kitab Allah
Itulah
sebebnya perselisihan berlaku di antara manusia di antara mereka ada yang kufur
dan ada yang orang yang beriman di Jalan Yang Lurus iaitu orang-orang yang
menerima hidayah Allah, mereka adalah:
1. Orang
yang berbai’ah kepada Khalifah Allah yang tunduk dengan 3ahd dan Mitsap
(Perjanjian dan persetiaan) dengan Allah, yang memegang Risalah Allah.
Orang-orang ini istaqamah dengan Khalifah Allah sezaman dengan mereka.
2. Mereka
tunduk dan taat dengan Khalifah Allah yang melaksanakan Amanah Allah yang Amr
Bi Al-Makruf Dan Wa Nahy 3ani Al-Mungkar.
3. Mereka
yang mentauhidkan Allah, yang ikhlas ketaatan mereka, yang memohon ampun
kesalahan mereka, yang sabar dengan ujian Allah dan bersyukur dengan nikmat
yang dikurnia oleh Allah.
Perselisihan
dan perpecahan umat manusia berlaku di sepanjang zaman. Mari kita lihat
realitinya dari segi sejarah..
Manusia
tidak suka (benci) dengan perintah Allah (Agama Allah atau Kitab Allah atau
Hukum Allah) mereka hanya suka sebahagian dan membenci sebahagian yang lain.
﴿ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ
قَالُوا لِلَّذِينَ كَرِهُوا مَا نَزَّلَ اللَّـهُ سَنُطِيعُكُمْ فِي بَعْضِ
الْأَمْرِ ۖ وَاللَّـهُ
يَعْلَمُ إِسْرَارَهُم﴾
Yang demikian itu
karena sesungguhnya mereka itu berkata kepada orang-orang yang benci kepada apa
yang diturunkan Allah: "Kami akan mematuhi kamu dalam beberapa
urusan", sedang Allah mengetahui rahasia mereka. [Muhammad 47:26]
Kebanyakan
manusia berangan-angan merekalah yang benar
﴿وَقَالُوا لَن يَدْخُلَ
الْجَنَّةَ إِلَّا مَن كَانَ هُودًا أَوْ نَصَارَىٰ ۗ تِلْكَ
أَمَانِيُّهُمْ ۗ قُلْ
هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ﴾
Dan mereka berkata:
"Sekali-kali tidak akan masuk syurga kecuali orang-orang Yahudi atau
Nasrani". Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka.
Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang
benar".[Al-Baqarah 2:111]
﴿يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ
لَا يَحْزُنكَ الَّذِينَ يُسَارِعُونَ فِي الْكُفْرِ مِنَ الَّذِينَ قَالُوا
آمَنَّا بِأَفْوَاهِهِمْ وَلَمْ تُؤْمِن قُلُوبُهُمْ ۛ وَمِنَ الَّذِينَ
هَادُوا ۛ سَمَّاعُونَ لِلْكَذِبِ سَمَّاعُونَ لِقَوْمٍ آخَرِينَ لَمْ
يَأْتُوكَ ۖ يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ مِن بَعْدِ مَوَاضِعِهِ ۖيَقُولُونَ
إِنْ أُوتِيتُمْ هَـٰذَا فَخُذُوهُ وَإِن لَّمْ تُؤْتَوْهُ فَاحْذَرُوا ۚ وَمَن
يُرِدِ اللَّـهُ فِتْنَتَهُ فَلَن تَمْلِكَ لَهُ مِنَ اللَّـهِ شَيْئًا ۚ أُولَـٰئِكَ
الَّذِينَ لَمْ يُرِدِ اللَّـهُ أَن يُطَهِّرَ قُلُوبَهُمْ ۚ لَهُمْ فِي
الدُّنْيَا خِزْيٌ ۖ وَلَهُمْ فِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ﴾
Hari Rasul, janganlah
hendaknya kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera (memperlihatkan) kekafirannya,
iaitu di antara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka: "Kami
telah beriman", padahal hati mereka belum beriman; dan (juga) di antara
orang-orang Yahudi.itu amat suka mendengar (berita-berita) bohong dan amat suka
mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu;
mereka merubah perkataan-perkataan dari tempat-tempatnya. Mereka mengatakan:
"Jika diberikan ini (yang sudah di rubah-rubah) kepada kamu, maka
terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini maka hati-hatilah".
Barangsiapa yang Allah menghendaki kesesatannya, maka sekali-kali kamu tidak
akan mampu menolak sesuatupun (yang datang) daripada Allah. Mereka itu adalah
orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati mereka. Mereka beroleh
kehinaan di dunia dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar. [Al-Maidah 5:41]
Tuduh
menuduh antara puak tentang pegangan merekalah yang benar membuatkan mereka
berselisih dan berpecah pada hal
﴿وَقَالَتِ الْيَهُودُ
لَيْسَتِ النَّصَارَىٰ عَلَىٰ شَيْءٍ وَقَالَتِ النَّصَارَىٰ لَيْسَتِ الْيَهُودُ
عَلَىٰ شَيْءٍ وَهُمْ يَتْلُونَ الْكِتَابَ ۗ كَذَٰلِكَ
قَالَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ مِثْلَ قَوْلِهِمْ ۚ فَاللَّـهُ
يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ﴾
Dan orang-orang Yahudi
berkata: "Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan",
dan orang-orang Nasrani berkata: "Orang-orang Yahudi tidak mempunyai
sesuatu pegangan," padahal mereka (sama-sama) membaca Al Kitab. Demikian
pula orang-orang yang tidak mengetahui, mengatakan seperti ucapan mereka itu.
Maka Allah akan mengadili diantara mereka pada hari Kiamat, tentang apa-apa
yang mereka berselisih padanya. [Al-Baqarah 2:113]
Dan
alangkah dahsyatnya mereka disesatkan pula oleh ulamak yang sesat sehingga
mempertuhankan Khalifah Allah atau mentaati dan tunduk patuh pada ahli agama (ulamak)
dan pendita seperti mentaat Tuhan.
﴿اتَّخَذُوا
أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِّن دُونِ اللَّـهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ
مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا إِلَـٰهًا وَاحِدًا ۖ لَّا
إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ سُبْحَانَهُ
عَمَّا يُشْرِكُونَ﴾
Mereka
menjadikan pendita-pendita dan ahli-ahli agama mereka sebagai tuhan-tuhan selain
dari Allah, dan juga Al-Masih ibni Maryam, padahal mereka tidak diperintahkan
melainkan untuk menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tiada Tuhan melainkan Dia. Maha
Suci Allah dari apa yang mereka sekutukan. [Al-Taubah 9:31]
Begitulah pula dengan umat Islam.
1. Mereka sejak dari saat Rasulullah masih hidup lagi
telah mempersoalkan Rasulullah:
﴿يَحْلِفُونَ
بِاللَّهِ مَا قَالُوا وَلَقَدْ قَالُوا كَلِمَةَ الْكُفْرِ وَكَفَرُوا بَعْدَ
إِسْلَامِهِمْ وَهَمُّوا بِمَا لَمْ يَنَالُوا ۚ وَمَا نَقَمُوا إِلَّا
أَنْ أَغْنَاهُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ مِنْ فَضْلِهِ ۚ فَإِنْ يَتُوبُوا
يَكُ خَيْرًا لَهُمْ ۖ وَإِنْ يَتَوَلَّوْا يُعَذِّبْهُمُ اللَّهُ
عَذَابًا أَلِيمًا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۚ وَمَا لَهُمْ فِي
الْأَرْضِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِير﴾
ٍ
Mereka bersumpah dengan (nama) Allah, mereka tidak mengatakannya. Sesungguhnya
mereka telah mengucapkan perkataan kekafiran, dan telahmenjadi kafir sesudah
Islam dan mengingini apa yang mereka tidak dapat mencapainya, dan
mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya), kecuali karena Allah dan Rasul-Nya
telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka. Maka jika mereka bertaubat, itu
adalah lebih baik bagi mereka, dan jika mereka berpaling, niscaya Allah akan
mengazab mereka dengan azab yang pedih di dunia dan akhirat; dan mereka
sekali-kali tidaklah mempunyai pelindung dan tidak (pula) penolong di muka bumi. (Al-Taubah
9:74).
2. Umat Islam tidak memahami Imam Zaman (Khalifah Allah
semasa (pada sesuatu zaman)). Banyak hadits Nabi mengatakan Mati Tanpa Imam
adalah Mati Jahiliyah. Sebahagian Umat Islam mengatakan Nabi tidak melantik Khalifah
baginda padahal
﴿إِنَّ اللَّـهَ اصْطَفَىٰ آدَمَ وَنُوحًا وَآلَ إِبْرَاهِيمَ
وَآلَ عِمْرَانَ عَلَى الْعَالَمِينَ﴾
Sesungguhnya Allah
telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga 'Imran atas seluruh alam,
[Aali Imraan 3:33]
Muhammad Al-Mushthafa lebih besar dari Adam, Ibrahim, 'Imran.malah
dari para nabi semuanya. Semua nabi-nabi telah diikat setia oleh Allah kepada
Muhammad.
وَإِذْ
أَخَذَ اللَّـهُ مِيثَاقَ النَّبِيِّينَ لَمَا آتَيْتُكُم مِّن كِتَابٍ
وَحِكْمَةٍ ثُمَّ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مُّصَدِّقٌ لِّمَا مَعَكُمْ لَتُؤْمِنُنَّ
بِهِ وَلَتَنصُرُنَّهُ ۚ قَالَ أَأَقْرَرْتُمْ وَأَخَذْتُمْ عَلَىٰ
ذَٰلِكُمْ إِصْرِي ۖ قَالُوا أَقْرَرْنَا ۚ قَالَ فَاشْهَدُوا
وَأَنَا مَعَكُم مِّنَ الشَّاهِدِينَ
Dan (ingatlah), ketika
Allah mengambil persetiaan dari para nabi: "Sungguh, apa
saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah kemudian datang kepadamu
seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan
sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya". Allah berfirman:
"Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian
itu?" Mereka menjawab: "Kami mengakui". Allah berfirman:
"Kalau begitu saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula)
bersama kamu".[Aali Imran 3:81]
Muhammad Al-Mushthafa telah diambil persetiaan dari
para nabi oleh Allah, oleh itu Keluarga Muhammad (Aali Muhammad) lebih
mulia lagi. Keluarga Muhammad telah menjadi ujian bagi umat Islam. Umat Islam
tahu atau buat-buat tak tahu mengenai Ahl Al-Kisaa’ (Orang-orang di bawah
jubah) yang di bawa Rasulullah (S) ketika akan bermubahalah (sumpah laknat) dengan
Padri Kristian dari Najran.
﴿فَمَنْ حَاجَّكَ فِيهِ مِن
بَعْدِ مَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ فَقُلْ تَعَالَوْا نَدْعُ أَبْنَاءَنَا
وَأَبْنَاءَكُمْ وَنِسَاءَنَا وَنِسَاءَكُمْ وَأَنفُسَنَا وَأَنفُسَكُمْ ثُمَّ
نَبْتَهِلْ فَنَجْعَل لَّعْنَتَ اللَّـهِ عَلَى الْكَاذِبِينَ﴾
Siapa yang membantahmu
tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah
(kepadanya): "Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, perempuan-perempuan
kami dan perempuan-perempuan kamu, diri-diri kami dan diri-diri kamu; kemudian
marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah
ditimpakan kepada orang-orang yang dusta. [Aali Imraan 3:61]
Ahli tafsir dan Sirah Rasulullah
mengatakan pada masa itu Rasulullah (S) membawa Hasan dan Husin menurut ayat di
atas sebagai anak-anak kami dan membawa Fathimah sebagai perempuan-perempuan
kami dan membawa Ali bin Abil Talib diri-diri kami –
mereka adalah Ahl Al-Kisaa’ dan merekalah Ahl Al-Bait Rasulullah (S).
Pada hal dalam berbagai
kesempatan Rasulullah (S) menyebutnya malah sejak dakwah pertama kepada
keluarganya Bani Hasyim.
Ada 12 Khalifah Rasululah.tetapi
.......
3.
Apabila
giliran Ali bin Abi Thalib dibai’ah oleh umat Islam sebahagian umat Islam benci
dan iri hati dengan Ahl Bait dan memeranginya. Pada hal semasa hidup Rasulullah
mereka selalu enggan berperang:
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا مَا لَكُمْ إِذَا قِيلَ لَكُمُ انْفِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ
اثَّاقَلْتُمْ إِلَى الْأَرْضِ ۚ أَرَضِيتُمْ بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا
مِنَ الْآخِرَةِ ۚ فَمَا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ
إِلَّا قَلِيلٌ إِلَّا تَنْفِرُوا يُعَذِّبْكُمْ عَذَابًا
أَلِيمًا وَيَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ وَلَا تَضُرُّوهُ شَيْئًا ۗ وَاللَّهُ
عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ﴾
Hai
orang-orang beriman! Apa yang terjadi dengan kamu! Apakah sebabnya ketika kamu
di perintahkan untuk berperang di jalan Allah kamu merasa keberatan? Manakah
yang lebih kamu sukai, dunia ini atau kehidupan akhirat? Jika kamu tidak mahu
berangkat perang, ia akan mengazabmu dengan azab yang sangat pedih dan
menggantikan kamu dengan yang lain; tetapi Allah tidak akan merugikan kamu
sedikitpun kerana Allah berkuasa atas segala sesuatu.(Al-Taubah : 38-39).
Tetapi Khalifah
Ali diperangi dua kali. Ini bukan perkara kecil. Diperangi selepas dibai’ah
﴿إِنَّ الَّذِينَ
يُبَايِعُونَكَ إِنَّمَا يُبَايِعُونَ اللَّـهَ يَدُ اللَّـهِ فَوْقَ
أَيْدِيهِمْ ۚفَمَن نَّكَثَ فَإِنَّمَا يَنكُثُ عَلَىٰ نَفْسِهِ ۖ وَمَنْ
أَوْفَىٰ بِمَا عَاهَدَ عَلَيْهُ اللَّـهَ فَسَيُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا﴾
Sesungguhnya
orang-orang yang membai’ah kamu, mereka hanyasanya membai’ah kepada Allah;
Tangan Allah atas tangan mereka. Oleh itu, sesiapa yang tidak menyempurnakannya
maka bahaya tidak menyempurnakannya hanya menimpa dirinya; dan sesiapa yang
menyempurnakan apa yang telah dijanjikannya kepada Allah, maka akan diberi
kepadanya pahala yang besar. [Al-Fath 48:10]
4.
Al-Hasan
Anak Ali dan Fatimah cucu Rasulullah.(S) dipaksa undur dari menjadi Khalifah
(Imam selepas Imam Ali). Umat Islam di bawah pemerintahan Empayar Bani Umaiyah
(bani Abi Sufyan). Al-Hussain (Imam ke Tiga) pula terbunuh dengan sangat kejam dalam
peristiwa Karbala.... sehinggalah Imam Al-Hasan Al-Askari (Imam ke Sebelas)
hidup di bawah jagaan ketenteraan Empayar Bani Abbasiyah (Empayar kedua). Imam
Al-Hasan Al-Askari mati ketika berumur 25 tahun. Pemegang Imam ke 12 yang dipegang
oleh anaknya yang baru berusia 5 tahun (atas Kehendak Allah). Imam Muhammad
Al-Mahdi Al-Muntadzar.
5.
Bibit-bibit
perpecahan umat Islam bermula sebelum wafat dan ketika baginda gering dikenali
Bencana Khamis (Khamis Kelabu) Ketika Rasulullah meminta dakwat dan lebaran (kertas),
para sahabat terbahagi kepada
a.
bersetuju
melaksanakan permintaan baginda,
b.
tidak
bersetuju kerana ada sahabat menasihat cukuplah dengan Kitab Allah kerana
Rasulullah dalam sakit parah (meracau)
6.
Apakah
para Sahabat tidak memahami Apa itu Khalifah Allah? Sebelum jasad suci Rasulullah.(S)
disemadi Ansar dan Muhajirin memilih Ketua sendiri (Abu Bakar). Keluarga
Rasulullah dan sebahagian kecil sahabat sibuk mengurus jenazah baginda. Terjadi
rampasan tanah Fadak hak Fatimah dan pemaksaan supaya Ali membai’ah Abu Bakar.
Fatimah mati kesan patah tulang rusuknya dan gugur janinnya (Muhsin). Makam
Fatimah, Fatimah minta dirahsiakan (didedahkan
di akhir zaman).Bolehkah lantikan Khalifah Rasulullah sekaligus Khalifah
Allah dilantik secara syura atau pilihan raya seperti hari ini. Apa bezanya
Hakimiyah Allah dan Hakimiyah Manusia Ini
semua sejarah yang tidak boleh disorok.
Dalam sejarah umat
manusia belum pernah Risalah Allah, Agama Allah dan Amanah Allah Hakimiyah
Allah dilantik oleh manusia kecuali itu adalah amalan musuh Allah.
7.
Selama
lebih kurang 6 bulan Ali dan Bani Hasyim tidak membai’ah Abu Bakar. Abu Bakar
ketika akan mati boleh pula berwasiat penggantinya adalah Umar. Ramai umat
Islam mendakwa Rasulullah tidak berwasiat, bolehkah ini disorok. Kemudian
dengan licik Umar Ibn Al-Khattab pengganti Abu Bakar mewasiatkan Khalifah disyurakan
kepada enam orang yang disenaraikannya dengan syarat-syarat yang ditentukan
oleh Umar sendiri. Bolehkah lantikan Khalifah Rasulullah sekaligus Khalifah
Allah dilantik secara begini. Akhirnya Uthman menggantikan Umar. Setelah
berlaku apa yang berlaku kepada Uthman Umat Islam setelah lebih 20 tahun
kewafatan baginda Rasulullah memba’ah Ali.
8.
Apakah
boleh disorok di dalam sejarah Ali diperangi (dua Kali), Al-Hasan dipaksa turun
dan diracun, Al Husain.dibunuh, .... dan ....dan ........apa terjadi kepada ahli
keluarga Nabi? Umat Islam banyak yang tidak tahu (tidak ambil peduli). bolehkah ini disorok?
9.
Yang
beriman dengan Wilayah Ali para Aushiak Rasulullah menjadi golongan kecil dan
Sebahagian besar umat Islam yang hanya memegang Al-Quraan dan Al-Sunnah adalah
firqah majoriti dan mengikut ukuran mereka merekalah di atas kebenaran.
Manakala Syiah Ali yang sedikit bilangannya yang berpegang kepada Tsaqalain (Sabda
Al-Rasul: Al-Quraan dan Itrahku, Ahli Baitku yang merentang tali langit ke bumi
yang tidak akan berpisah dengan Al-Quraan sehingga bertemuku di Al_haudh). Dianggap
sesat, rafidhah .......
Bolehkah manusia
menghurai Al-Quran yang Muhkamaat dan Mutasyabihaat ayat-ayatnya dengan hanya
sunnah (hadits) Rasulullah tanpa hidayah Allah? Maka terjadilah fitnah terhadap
umat Islam dalam banyak perkara agama akhirnya dan menambah rujukan Al-Quraan
dan AL-Sunnah dengan Ijmak Ulamak (Al-Jamaah) dan qias sebagai sumber hukum
bila ada perkara baru atau tidak diketemukan nash dari Allah dan Rasul. Qias
sudah tentu dari akal maka akal manusia akan menghukum manusia.
Timbullah muktazilah,
Dahri, Qadariah, Jabariah, Batiniyah dan macam-macam nama bahagian akidah,
belum lagi bahagian Syari’ah. Akhirnya dikeruhkan lagi dengan Wahabiyah.yang
sangat memusuhi Ahli Bait Rasulullah (S). Tiada muktamat dalam hal agama
semuanya boleh ditakwil, ditafsir dan dirasionalkan disesuaikan dengan akal.
Api fitnah membara, kamilah
firqah yang benar. Al-Tauhid dan Al-Risalah yang dibawa oleh para
nabi dan rasul tenggelam. Jauh sekali Al-Wilayah (Khalifah Allah)
berkuasa di bumiNya.
Maka dipenuhilah dunia
ini dengan Kerosakan dan Kedzaliman menunggu Al-Hidayah menguasai bumi
supaya dipenuhi dengan Al-Tauhid, kemakmuran dan Keadilan.
﴿وَجَعَلْنَا
مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا ۖ وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ﴾
Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi hidayah
(petunjuk) dengan urusan Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka
meyakini ayat-ayat Kami. [Al-Sajadah 32:24]
﴿اللَّـهُ يَصْطَفِي مِنَ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا وَمِنَ النَّاسِ ۚ إِنَّ
اللَّـهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ﴾
Allah memilih
utusan-utusan-(Nya) dari malaikat dan dari manusia; sesungguhnya Allah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat. [Al-Hajj 22:75]
Patutlah
keluhan Al-Rasul dirakam Allah dalam firman Nya
﴿وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَـٰذَا
الْقُرْآنَ مَهْجُورًا﴾
Berkatalah Rasul:
"Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang
tidak diacuhkan".[Al-Furqaan 25:30]